Sabtu, 01 Desember 2018

Memilih orang alim sebagai teman

█ *KRITERIA MEMILIH ORANG ALIM SEBAGAI TEMAN DUDUK* █ 

Dalam kitab *Ihya' Ulumuddin (إِحْيَاءُ عُلُوْمِ الدِّيْنِ)* ---karya *Imam Ghozali*--- pada juz 1 halaman 87-88 terdapat keterangan sebagai berikut:

قَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَجْلِسُوْا عِنْدَ كُلِّ عَاِلِمٍ إِلَّا إِلٰى عَالِمٍ يَدْعُوْكُمْ مِنْ خَمْسٍ إِلٰى خَمْسٍ مِنَ الشَّكِّ إِلَى الْيَقِيْنِ وَمِنَ الرِّيَاءِ إِلَى الْإِخْلَاصِ وَمِنَ الرَّغْبَةِ إِلَى الزُّهْدِ وَمِنَ الْكِبْرِ إِلَى التَّوَاضُعِ وَمِنَ الْعَدَاوَةِ إِلَى النَّصِيْحَةِ.
*Artinya:*
Rosululloh Saw bersabda: _"Janganlah kalian duduk bersama setiap orang alim kecuali kepada orang alim yang mengajak kalian dari meninggalkan 5 hal untuk melakukan 5 hal yang lain:_
➊. _Meninggalkan keragu-raguan dalam agama dan ragu kepada Alloh menuju keyakinan pada keduanya._
➋. _Meninggalkan riya’ (mencari pujian mahluk) menuju keikhlasan (murni karena Alloh)._
➌. _Meninggalkan kecintaan terhadap dunia menuju zuhud (tidak berhasrat kepada dunia)._
➍. _Meninggalkan kesombongan menuju ketawadhu'an._
➎. _Meninggalkan permusuhan menuju nasehat (mengharapkan kebaikan kepada semua orang, yakni kekompakan dan persatuan serta tidak mengandung ujaran kebencian)."_

Tidak ada komentar: